Generasi Pertama,mencakup periode hingga perang dunia II. Pada waktu itu mekanisasi industri tidak begitu tinggi, sehingga downtime bukan merupakan masalah besar. Pada waktu itu peralatan sangat sederhana dan kadang dirancang secara berlebihan sehingga membuat handal dan mudah dirawat. Akibatnya, pada waktu itu tidak ada dibutuhkan maintenance yang sistematis kecuali membersihkan, service, dan pelumasan rutin. Keterampilan yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan saat ini.
Generasi Kedua, muncul karena adanya perubahan besar yang terjadi selama perang dunia II dimana tekanan saat perang meningkatkan kebutuhan yang bermacam-macam barang, sedangkan kebutuhan sumber daya manusia untuk industri sangat berkurang. Hal ini mendorong terjadinya peningkatan mekanisasi. Pada sekitar tahun 1950, jenis mesin bertambah banyak dan makin kompleks. Dengan meningkatnya mekanisasi downtime menjadi perhatian utama. Hal ini menjurus kepada pemikiran bahwa kegagalan mesin seharusnya dicegah sehingga terciptalah konsep maintenance pencegahan (preventif maintenance), yaitu dengan melakukan maintenance pada interval waktu yang tetap. Dengan semakin meningkatnya sistem perencanaan kontrol maintenance, dimaksudkan akan meningkatkan umur asset.
Generasi Ketiga, terjadi sejak pertengahan tahun 1970-an, perubahan proses dalam industri makin meningkat perubahan-perubahan ini dapat diklasifikasikan dalam kelompok ekspektasi baru (new expectation), penelitian baru (new research), dan teknik baru (new techniques) (Moulbray, 1997).
Kunjungi juga link dibawah ini :