Industri komponen otomotif di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan industri otomotif. Variasi produk yang dihasilkan dalam industri ini sangat luas dan beragam, mulai dari komponen mesin hingga komponen badan kendaraan bermotor bahkan termasuk asesoris kendaraan tersebut. Pemain dalam industri ini adalah pabrikan yang terdiri pabrikan besar hingga pabrikan dalam skala industri rumah tangga selain itu terdapat pedagang besar hingga pedagang eceran yang skalanya kecil. Masing-masing pebisnis tersebut mempunyai segmen pasar sendiri-sendiri sehingga walaupun terdapat pemain besar dan pemain kecil namun mereka masih bisa beroperasi sendiri-sendiri.
Industri ini dapat dilihat lebih mudah pada lampiran rantai pasokan, dimana terlihat hubungan antar fungsi-fungsi dalam rantai tersebut dalam beroperasi. Gambar tersebut menerangkan juga pergerakan material dari pemasok hingga menjadi produk komponen ditangan pemakai akhir, dimana dimulai dari bahan baku lalu masuk proses produksi lalu melalui jalur distribusi baik lokal maupun ekspor-impor hingga sampai ke retailer dan dipakai oleh konsumen akhir. Bahan baku dalam industri ini sangat bervariasi, termasuk besi baja dan campuran besi baja dengan bermacam komposisi, alumunium, perak, tembaga, bahan-bahan untuk cetakan, karet dan olahan karet, dan berbagai macam variasi dan komposisi busa dan kertas untuk pembuatan penyaring (filter). Bahan baku tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri dan impor dari pemasok di luar negeri, dimana mayoritas bersumber dari negara negara Asia seperti Jepang, Korea, Taiwan dan Cina, tergantung dari permintaan kualitas dan kuantitasnya. Pada komponen tertentu bahan baku harus diimpor karena bahan baku yang tersedia di Indonesia tidak mampu memenuhi persyaratan-persyaratan minimum untuk pembuatan komponen kendaraan tersebut.
Kualitas bahan baku biasanya membedakan hasil akhir produk komponen tersebut, apakah produksinya akan digunakan untuk memenuhi pabrikan perakitan kendaraan (OEM) sehingga membutuhkan spesifikasi yang tinggi atau untuk memenuhi produksi sendiri yang dipasarkan dengan merek sendiri atau untuk memenuhi kebutuhan pemasar lain sehingga dari pabrikan dijual tanpa merek. Selain itu apakah komponen tersebut merupakan komponen utama atau komponen aksesori sehingga spesifikasi bahan baku menjadi berbeda pula. Pabrikan alat cetak (mold) komponen kendaraan tentu mempunyai peranan yang penting dalam industri ini, baik alat cetak dari baja atau alat cetak dari bahan plastik. Dalam berpoduksi mereka menerima spesifikasi dari perusahaanperusahaan komponen otomotif yang dalam proses produksinya melakukan penempaan (forging), pencetakan (casting), pengepresan (stamping) dan lainnya. Bahan baku dari pabrikan ini lebih banyak dipenuhi dari impor daripada dipenuhi oleh produsen dalam negeri karena dibutuhkan kekuatan dan kemudahan dalam membentuk alat cetak.
Pabrikan komponen di Indonesia menerima pesanan pembuatan komponen kendaraan dari pabrikan perakitan kendaraan bermotor berserta spesifikasi teknis yang harus dipenuhi didalam produk tersebut. Produsen komponen otomotif selalu hanya fokus pada satu jenis komponen walaupun variasi dari komponen tersebut cukup banyak, misalnya produsen aki kendaraan bermotor maka mereka hanya fokus pada teknologi pembuatan aki dalam berbagai ukuran dan tipe. Mereka tidak akan membuat komponen diluar kemampuan teknis yang dimilikinya.
Kunjungi juga link berikut ini :
commentaires